Forum
Merdeka Barat 9 atau FMB9 melalui tema Terobosan dan Sinergi Layanan Dasar di
Kalimantan Selatan pada tanggal 6 Maret 2019 lalu memaparkan keberhasilan
pemerintah dalam bidang kesehatan, desa dan pendidikan di daerah Kalimantan
Selatan. Salah satunya adalah membahas berbagai terobosan pemerintah untuk
bantu atasi kemiskinan di Kalsel.
Komitmen
Melalui Bantuan Sosial
Salah
satu komitmen yang dilakukan pemerintah sebagai langkah untuk membantu atasi
kemiskinan di Kalimantan Selatan adalah dengan melalui berbagai bantuan sosial.
Berbagai program bantuan sosial yang dimaksud adalah seperti Jaminan Kesehatan
Nasional atau Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Selain
itu, juga ada Program Keluarga Harapan atau PKH, Bidik Misi, Beras Sejahtera,
Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT dan BPJS Ketenagakerjaan. Menurut
narasumber, hal ini bisa membantu Indonesa menempatkan diri dalam high human
development index atau Indek Pembangunan Manusia (IPM) level tinggi sejak
tahun 2017.
Meski
sebenarnya angka kemiskinan di Kalimantan Selatan sempat naik menurut data BPS
tahun 2018, namun angka kemiskinan tersebut masih berada di angka kemiskinan
nasional yang berada di persentase 9.66%. Secara regional, Kalimantan Selatan
berada di posisi paling rendah, yakni 4,65%.
Untuk
mengatasi hal ini, Pemerintah Provinsi pun terus berupaya membantu menurunkan
angka tersebut. Salah satunya adalah dengan mengembangkan pembangunan dari tingkat
pedesaan. Misalnya saja dengan memudahkan akses pelayanan dasar pada masyarakat
dengan menyediakan kemudahan akses ke rumah sakit bersalin, apotek, dan SMA
terdekat.
Kenaikan
Anggaran
Untuk
membantu mempercepat pembangunan di wilayah Kalimantan Selatan, pemerintah
melakukan penaikan APBN Kalimantan Selatan pada tahun 2019 sebanyak 73 triliyun rupiah dari angka 1,327 triliyun menjadi 1,400 triliyun rupiah.
Alokasi APBN tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan di berbagai bidang.
Baik
itu untuk sisi pendidikan, sisi infrastruktur, kesehatan dan hal-hal lain yang
menunjang pembanguan lainnya di wilayah Kalimantan Selatan sehingga masyarakat
bisa lebih sejahtera. Salah satu pemanfaatan dari kenaikan anggaran tersebut
adalah dengan memberikan beasiswa kedokteran untuk lulusan terbaik di
Kalimantan Selatan.
Setiap
siswa yang lulus uji beasiswa ini, akan mendapatkan tabungan sebesar 100 juta
rupiah yang merupakan lulusan berprestasi dari keluarga miskin yang ingin
melanjutkan pendidikan dengan jurusan kedokteran. Hanya saja, beasiswa ini
khusus berlaku untuk mahasiswa yang melanjutkan pendidikan ke Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung Mangkurat.
Beasiswa
ini juga merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia di
wilayah Kalimantan Selatan sehingga kebutuhan dan pelayanan dasar untuk
masyarakat tersedia dengan baik. Selain itu, pemerintah juga melakukan berbagai
program jaminan kesehatan terhadap masyarakat untuk menurunkan ketimpangan
sosial.
Terlebih,
untuk bidang kesehatan ini. Dengan banyaknya lulusan dokter atau tenaga
kesehatan di wilayah Kalimantan Selatan, hal ini menunjang kemudahan masyarakat
dalam mendapatkan akses pelayanan dasar berupa akses kesehatan serta akses
pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Diharapkan,
ke depannya program ini bisa menjangkau masyarakat di seluruh Kalimantan
Selatan bahkan hingga ke pelosok daerah sekalipun. Dengan begitu, komitmen
pemerintah dalam mengurangi beban masyarakat dari 40% kelompok masyarakat
berpendapatan rendah sampai batas waktu tertentu bisa tercapai.
Diskusi
yang dilakukan di Gedung Mahligai Pancasila pada Rabu, 6 Maret 2019 lalu
benar-benar mengupas berbagai program pemerintah yang diimplementasikan dalam
konsep Nawa Cita. Sejauh ini, program tersebut memang terus dilakukan perbaikan
kualitasnya baik itu di bidang kesehatan, pendidikan dan lainnya hingga hasil
program itu bisa dirasakan Kalsel.
0 komentar:
Posting Komentar